Jakarta, Rifan Financindo - Posko bersama tanggap darurat bencana longsor yang terjadi di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo telah mengeluarkan data resmi korban-korban yang dinyatakan hilang. Para korban terdiri dari 16 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.
Komandan Tim Basarnas, Yoni Fareza, Minggu (2/4/2017) mengatakan, sesuai data resmi posko tanggap darurat, jumlah warga yang terdampak longsor mencapai 128 jiwa. Dari jumlah tersebut 100 jiwa dinyatakan selamat dan 28 sisanya masih dinyatakan hilang.
"Ini adalah data terakhir yang kami dapatkan, semoga bisa menjawab kesimpangsiuran jumlah warga yang menjadi korban," katanya.
Nama korban hilang 1. Litkusnin (L) 60 tahun
2. Bibit, (P) 55 tahun 3. Fitasari, (P) 28 tahun
4. Arda, (L) 5 tahun 5. Janti, (P) 50 tahun
6. Mujirah (P) 50 tahun 7. Purnomo, (L) 26 tahun
8. Suyati, (P) 40 tahun 9. Poniran, (L) 45 tahun
10. Prapti, (P) 35 tahun 11. Cikrak, (P) 60 tahun
12. Misri, (P) 27 tahun 13. Anaknya misri, (P) 3 tahun
14. Sunadi, (L) 47 tahun 15. Katemi, (P) 70 tahun
16. Iwan, (L) 30 tahun 17. Katemun, (L) 55 tahun
18. Pujianto, (L) 47 tahun 19. Siyam (P) 40 tahun
20. Nuryono, (L) 17 tahun 21. Menik, (L) 45 tahun
22. Kateno, (L) 55 tahun 23. Muklas, (L) 48 tahun
24. Jadi, (L) 40 tahun 25. Suyono, (L) 35 tahun
26. Suroso, (L) 35 tahun 27. Tolu, (L) 47 tahun
28. Situn, (P) 45 tahun
Yoni menjelaskan, keseluruhan korban beralamat di Dusun Tangkil, Banaran, Kec Pulung, Kabupaten Ponorogo. Rencanaya pagi ini tim SAR gabungan akan memulai proses pencarian korban hilang dengan cara menggali material tanah longsor.
Proses ini perlu membutuhkan perjuangan ekstra, mengingat ketebalan material longsor mencapai lebih dari 10 meter. "Jadi teknisnya nanti untuk tahap awal akan dilakukan penggalian dengan alat berat kemudian dilanjutkan dengan cara manual," jelasnya.