top of page

Gubernur Homs: Serangan AS ke Suriah Untungkan ISIS | PT Rifan Financindo


Jakarta, Rifan Financindo - Gubernur Homs menyebut serangan peluru kendali Amerika Serikat ke wilayahnya di Suriah justru menguntungkan "kelompok teroris bersenjata" dan ISIS.

Serangan tersebut dilakukan sebagai respons terhadap insiden senjata kimia yang menewaskan puluhan orang di Idlib. Pemerintahan Donald Trump menuding Presiden Bashar al-Assad ada di balik peristiwa tersebut.

"Kepemimpinan dan kebijakan Suriah tidak akan berubah," kata Gubernur Homs Talal Barazi dalam wawancara dengan televisi pemerintah, dikutip Reuters, Jumat (7/4).

"Serangan ini bukan yang pertama dan saya yakin bukan yang terakhir."

Sementara itu, seorang sumber di militer Suriah menyebut rudal AS mengakibatkan pihaknya menderita "sejumlah kerugian."

"Salah satu pangkalan udara kami di daerah pusat terpapar serangan rudal Amerika menjelang fajar, berdampak sejumlah kerugian," ujar sumber tersebut.

Menghadapi krisis kebijakan terbesarnya sejak menjabat, Januari lalu, Presiden AS Donald Trump mengambil aksi terkeras yang pernah diambil AS dalam perang saudara enam tahun di Suriah.

Tindakan ini meningkatkan risiko konfrontasi Rusia dan Iran yang mendukung Assad. Namun, Pentagon memastikan, pihaknya telah berkomunikasi dengan pasukan Beruang Merah sebelum meluncurkan serangan.

Trump memerintahkan serangan ini sehari setelah dia menyalahkan Assad atas serangan mematikan tersebut, meski pemerintah Suriah telah menampik melakukannya.

Juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis menyebut serangan 59 rudal Tomahawk dari dua kapal perang AS mengincar pangkalan udara Suriah, termasuk pesawat dan sistem pertahanan udara yang ada di sana.

"Rudal-rudal ini mengincar pesawat, hanggar, bahan bakar, gudang logistik, bunker pasokan amunisi, sistem pertahanan dan radar," ujarnya.

bottom of page