top of page

Cirebon Hujan, Petani Garam Kembali Gagal Panen | PT Rifan Financindo

Jakarta, Rifan Financindo - Para petani garam di Desa Pangenan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, gagal panen untuk kesekian kalinya selama musim produksi 2017.


Salah satunya dialami oleh Karnadi (45). Petani garam ini mengungkapkan sejak dua bulan terakhir hasil produksi dari beberapa petak miliknya mengalami gagal panen. Bahkan, dalam dua bulan dia hanya bisa panen sebanyak dua kali.

"Gagal panennya karena kemarin hujan," ujar Karnadi kepada detikcom di petak garam miliknya, Senin (31/7/2017).

Menurut Karnadi, faktor cuaca yang tak menentu membuat produksi garam terus menurun. "Hujan sebentar saja hasilnya (garam) bisa hancur seperti ini," katanya.

Biasanya, kata Karnadi, musim kemarau seperti saat ini jika tidak terkendala cuaca hasil produksi bisa melimpah. Bahkan kurang dari satu minggu garam bisa dipanen dengan hasil yang melimpah.



Meski cuaca tak menentu, Karnadi dan para petani lainnya terbilang nekad untuk tetap melakukan proses produksi. Pasalnya saat ini harga garam yang dijual olehnya sedang melonjak hingga Rp 2.900 per kilogram.

"Ya nekad saja sekarang. Harganya lagi tinggi kalau dijual. Sekilo bisa Rp 2.900. Satu petak biasanya paling sedikit 15 karung, satu karung bisa satu kwintal," beber Karnadi.


Dia berharap cuaca tak menentu yang membawa hujan di musim kemarau bisa segera berakhir. Pasalnya jika melihat waktu dikhawatirkan musim kemarau akan berakhir dan beralih ke musim penghujan.




bottom of page