Jakarta, PT Rifan Financindo - Perdana Menteri Inggris Theresa May meminta China untuk memberi tekanan lebih kuat kepada Korea Utara agar negara paling terisolasi itu mau mengentikan program rudal dan nuklirnya.
"Kami ingin memastikan bahwa mereka [Korut] menghentikan tindakan ini. Kami melihat cara terbaik untuk menghentikannya adalah dengan China terus memberi tekanan kepada Korut," ujar May kepada wartawan di Jepang sebelum bertemu dengan PM Shinzo Abe, Rabu (30/8).
Diberitakan Reuters, pernyataan itu diutarakan May menanggapi uji coba rudal terbaru Korut pada Selasa (29/8) pagi.
Uji coba tersebut menjadi yang paling mengkhawatirkan sejauh ini sebab rudal tersebut meluncur hingga memasuki wilayah udara Jepang sebelum jatuh di lepas perairan Pasifik.
Peluncuran rudal itu menjadi yang pertama sejak aksi serupa dilakukan Pyongyang pada 1998 lalu. Saat itu, Pyongyang hanya meluncurkan kendaraan peluncur satelit ke wilayah Jepang, bukan rudal balistik.
Merespons provokasi sekutu terdekatnya ini, China menilai krisis di Semenanjung Korea kini sudah mencapai puncaknya.
Namun, Beijing malah menganggap salah satu pemicu menegangnya situasi di kawasan adalah tindakan provokatif Washington dan Seoul, salah satunya latihan militer gabungan di dekat perbatasan Korsel-Korut.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan negaranya kini tengah bekerja sama bersama anggota Dewan Keamanan PBB lainnya untuk membahas perkembangan situasi di Semenanjung Korea.
Wang juga menuturkan DK PBB sedang mempertimbangkan langkah yang akan diambil guna merespons provokasi Korut tersebut.
"Berdasarkan konsensus anggota DK PBB, kami akan mengambil tanggapan yang diperlukan terkait peluncuran uji coba rudal Korut baru-baru ini," tutur Wang beberapa jam setelah DK PBB mengeluarkan kecaman terhadap aksi Korut tersebut.
Meski begitu, Wang tidak memberi kejelasan mengenai ada tidaknya sanksi baru yang dilayangkan DK PBB kepada Korut.
Wang hanya mendesak seluruh pihak menghindari hal-hal yang dapat memperkeruh ketegangan. Ia mendorong dimulainya kembali perundingan yang sempat terhenti terkait pelucutan senjata rudal dan nuklir Pyongyang.
"Bagian terpenting dari resolusi DK PBB adalah kita semua harus tetap berpegang teguh pada jalan damai dan diplomatik untuk menyelesaikan masalah ini," tutur Wang seperti dikutip AFP. Rifan Financindo
Baca juga:
Kasus First Travel Bukti Ketidakpahaman Masyarakat akan Investasi | Rifan Financindo
PT Rifan Financindo Berjangka Beri Bantuan 20 Unit Tempat Sampah Portable | RifanFinancindo
Waspada, Penipuan Berkedok Investasi Masih Marak | PT Rifan Financindo
Pialang Berjangka PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang | Rifan Financindo Berjangka
Rifan Financindo Targetkan 200 Nasabah Baru | Rifan Financindo Jakarta
Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi | PT Rifan Berjangka
Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53% di Jawa Tengah | Rifan Berjangka Jakarta
Pialang Prihatin Banyak Investasi Bodong Beroperasi | PT Rifan
Perdagangan Bursa Berjangka Menjanjikan Imbal Hasil Besar dan Resiko Besar | Rifan Berjangka
Bursa Berjangka 2017, BBJ Siapkan 23 Pusat Pelatihan | Rifan Financindo Axa Tower
Nasabah Bursa Berjangka di Semarang Kontribusi Besar di BBJ | PT Rifan Financindo Berjangka
RFB Dorong Edukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | PT Rifan Financindo Axa Tower
Industri PBK Tumbuh di Tengah Rendahnya Pemahaman Masyarakat | PT Rifan Jakarta
Bursa Berjangka Dikenalkan di Semarang | PT Rifan Berjangka Jakarta
Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap | Rifan Financindo Axa Jakarta
Kenapa Investasi Bodong Menjamur dan Makan Banyak Korban? | RifanFinancindoBerjangka
Banyak Masyarakat Belum Paham PBK | Rifan Axa
Tingkatkan Potensi Perdagangan Berjangka Komoditi, RFB Lakukan Sosialisasi Bersama BBJ & KBI | Rifan