PT Rifan Financindo Berjangka, Jakarta - Tanah bergerak menghantui warga ibu kota. Setidaknya, ada 10 titik di Jakarta yang berpotensi mengalami bencana ini berdasarkan data dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.
Titik-titik tersebut tersebar di Jakarta Timur dan selatan. Di Jakarta Timur, potensi itu ada di Kramatjati dengan tingkat menengah dan Pasar Rebo, menengah ke tinggi.
Sementara untuk wilayah Jakarta Selatan, potensi pergerakan tanah terdapat di Cilandak, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu dan Pesanggrahan dengan tingkatan menengah. Sedangkan, di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan berpotensi menengah tinggi.
Kepala BPBD DKI Jakarta Jupan Royter menjelaskan, tanah bergerak ini bukan lah likuifaksi. Gerakan tanah ini merupakan konsekuensi fenomena dinamis alam untuk mencapai kondisi baru, akibat gangguan keseimbangan lereng, baik secara alamiah maupun akibat ulah manusia. Atau biasa disebut longsor.
"Bukan. Beda, ini longsor. Yang potensinya menengah ke tinggi ada di Jagakarsa dan Pasar Rebo," kata Jupan saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu 5 Desember 2018.
Kepala Bagian Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Rudy Suhendar mengungkap, 10 daerah yang berpotensi longsor ini berbatasan dengan lembah sungai (gawir) atau tebing jalan, misalkan di tebing jalan tol.
Pengamatan Badan Geologi mengungkap, potensi longsor itu meningkat akibat dipicu oleh curah hujan. Terlebih, sebelumnya, keseimbangan lereng tersebut memang sudah terganggu. "Jadi trigger-nya, hujannya di atas normal," ujar Rudy kepada Liputan6.com.
Selain itu, pernah ada gerakan tanah di daerah tersebut. Hujan, kata dia, membuat gerakan tanah lama kembali lagi.
"Jadi gerakan tanahnya yang lama aktif kembali ketika ada curah hujan. Boleh dibilang ada riwayat gerakan tanah sebelumnya," lanjut dia.
Menurut dia, data ini dilaporkan Badan Geologi Kementerian ESDM ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengantisipasi potensi tanah bergerak di Ibu Kota pada Desember 2018. Laporan tersebut guna menghindari adanya korban jiwa jika longsor terjadi.
Data tersebut akan diperbarui lagi pada bulan berikutnya. Pada Desember 2018, yang terdeteksi berpotensi ada pergerakan tanah, hanya di 10 daerah itu. Selebihnya, kata dia, aman.
(cha/asp)
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka
PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA (Palembang) | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
Sumber: Liputan 6 Ed – rifanfinancindo PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | PUSAT Headunit.